Rabu, 01 Februari 2012

Wanita mudah masuk surga, Asal…?!?!

Banyak orang yang bilang, wanita sangat mudah untuk masuk surga. Alasannya adalah sebuah hadits Rasulullah:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu puasa di bulan Ramadhan ia menjaga kemaluan dan taat kepada suaminya maka ia akan masuk surga dari pintu surga mana saja ia inginkan”.

Namun dalam kenyataannya teori-teori tersebut tidak semudah membalik telapak tangan dalam implementasinya. Buktinya Rasulullah juga menyampaikan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah wanita. Yups, benar! Mayoritas adalah wanita. Karena implementasi ‘….taat kepada suaminya…’ ini yang tidak mudah. Karena tidak mudah itulah akhirnya banyak wanita yang kufur terhadap suaminya. Apalagi wanita karir yang secara pendidikan dan pekerjaan lebih tinggi daripada suaminya. Atau ada juga-walaupun tidak banyak-wanita yang secara umur lebih tua daripada suaminya. Hal-hal diatas yang kadang membuat wanita tidak bisa menghormati suaminya dan tidak bisa mentaatinya.
Ditambah lagi ketika ada ujian ekonomi kepada suaminya. PHK, bangkrut, rugi, dll. Ini dibuktikan dengan banyaknya kasus perceraian yang terjadi di negeri ini. Dimana mayoritas adalah karena gugatan seorang istri, dan kebanyakan gugatan istri itu adalah masalah ekonomi. Lebih banyak daripada gugatan karena kasus KDRT, selingkuh, dll. Bukankah wanita yang meminta khulu’ (cerai) kepada suaminya tidak akan mencium bau harumnya surga) Sebagai seorang istri hendaknya kita bisa memahami bahwa rejeki adalah urusan Allah, bukan urusan suami kita, walaupun itu memang kewajibannya. Bukankah suami kita sebenarnya juga nggak mau bangkrut, kena PHK, merugi, dan lain sebagainya. Ketika dalam kondisi seperti inilah sebenarnya keimanan kita diuji.

Selengkapnya “Wanita mudah masuk surga, Asal…?!?!”  »»

Kamis, 12 Januari 2012

Pernikahan Adalah Perjanjian Yang Agung

Sebuah pernikahan di bangun dalam sebuah ikatan yang suci. Ia tidak hanya sekedar menyatukan dua insan yang berbeda, tapi juga menyatukan dua keluarga besar yang berbeda kultur dan budaya. Bahkan Allah menyebut pernikahan dengan Mitsaqan Gholidzo (Perjanjian yang kuat)

Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, Padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu Perjanjian yang kuat. (QS. An-Nisa:21)


Bahkan di dalam Al-Quran hanya 3 kali Allah menyebutkan Mitsaqan Gholidzo (Perjanjian yang kuat).
Yang pertama yang tersebut diatas, QS An-Nisa: 21 yang menyebut pernikahan adalah sebuah perjanjian yang kuat/ teguh/ kokoh.
Yang kedua terdapat dalam QS An-Nisa: 154, Ini adalah perjanjian Allah dengan orang-orang yahudi.

Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) Perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. dan Kami perintahkan kepada mereka: "Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud", dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian yang kokoh. (QS An-Nisa: 154)

Selengkapnya “Pernikahan Adalah Perjanjian Yang Agung”  »»